Saturday, October 20, 2007

KEDENGKIAN




Dalam mushohabah, sering tak kita sadari ada gunting-gunting yang tersembunyi dibalik lipatan. Yang ketika kita lengah dan terlelap, akan siap menggunting halus, hingga tercabik-cabik jiwa dan idealis kita.
Memang tak habis pikir, adakah seorang teman yang bermanis rupa di depan kita, tega tebaskan pedang kedengkian. Hingga tak menyisahkan sedikitpun bagi kita kesempatan tuk mendaki tangga-tangga menuju kesuksesan. Mengapa?
Seorang yang masih terdetik dalam hatinya perasaan iri, dengki dan hasud kepada orang lain, tidak mau melihat teman sependidikannya berhasil, melihat teman sekantornya mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, mendapatkan teman dagangnya lebih laku barangnya dan melihat teman yang senasib dan seperjuangannya lebih banyak bisa mengabdi dan berbakti kepada masyarakat di banding dirinya.
Maka berhati hatilah! mereka hanya pura pura memanislkan mukanya saat di depan kita dan menjadikan tuturkatanya enak didengar, padahal hatinya terbersit rasa iri dan dengki.
Lalu bagaimana mengetahui perangai jahat pada diri seseorang yang selalu kelihatan ada untuk kita ini?
Pribadi pendengki dan penghasud tak pernah lepas dari sifat menggunjing. Di depan kita bisa dipercaya, memuji-muji tanpa terkira, namun di belakang kita, ia selalu menggunjing, membongkar kelemahan dan aib kita. Ingatlah bahwa "ketika kita mendapatkan orang yang menggunjingkan aib orang lain di depan kita, maka ia pun akan menggunjingkan aib kita di depan orang lain".
Gambaran tabiat pendengki bagaikan senyuman seekor singa yang menunjukkan gigi-giginya yang putih. Didepan kita di tersenyum, tapi di belakang kita ia siap menancapkan taring-taringnya di leher-leher kita.
Ia pun dapat berupa wujud seekor kalajengking, yang tak membahayakan sentuhan kepalanya, tetapi bila tersingkap ekor yang tersembunyi, ia akan menyengatkan bisa yang berbahaya dan mematikan.
Seorang pendengki, tak akan pernah bahagia, selama orang yang ia dengki hidup berbahagia. Ia akan tersenyum puas, saat orang yang ia dengki, terkubur pulas bersama cita-cita yang tak tercapai. Maka berhati-hatilah dengan seorang yang bermanis muka sembari menyuguhkan minuman anggur pujian, karena ketahuilah, ada racun kebinasaan tersembunyi di balik manisnya minuman yang memabukkan.




Islamabad, 09 Oktober 2007
Tuk teman sejatiku di bumi Allah.

No comments: